Jember, kontrasmedia.com - Proyek senilai Rp 80 miliar yang dikerjakan diduga dikerjakan asal jadi. Proyek itu dilaksanakan PT. Cipta Restu Ayunda KSO selaku kontraktor pelaksana Proyek Revitalisasi Jaringan Primer Di Pondokwaluh Kabupaten Jember. Proyek yang dananya bersumber dari SIMURP IBRD Loan dan AIIB Loan itu ada dugaan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan Bestek yang sudah ditentukan, Jember, (8/6/2023) Kamis.
Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) dalam Proyek Revitalisasi Jaringan Primer DI Pondokwaluh diduga kontraktor pelaksana dalam pengerjaannya dikerjakan asal jadi hal itu nampak dari pengamatan dan pemantauan awak media di lokasi.
Proyek Simurp bernilai Rp80.231.501.359,00 dari dana hibah dan pinjaman luar negeri tahun anggaran 2022- 2023 itu, diduga dikerjakan asal asalan dan tidak sesuai juklak dan juknis yang sudah ditentukan.
Dari pantauan wartawan di lokasi pekerjaan terlihat pasangan dinding hanya batu satu (batu Raen), ditenggarai ada pengunaan campuran tanah sebagai perekat di dalamnya. Batu pasangan dengan dimensi kecil juga terlihat terpasang di lokasi.
Terpantau dalam pengadukan pasir semen tanpa takaran komposisi yang pasti, dan tidak mengunakan mesin molen namun secara manual.
Kontraktor pelaksana PT Cipta Restu Ayunda KSO, diduga tidak mengindahkan keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pekerja, pasalnya terlihat di lokasi para pekerja proyek pemasangan batu belah dinding saluran irigasi tidak memakai alat keselamatan seperti helm, alat pelindung diri dan lainnya.
Diketahui bersama bahwa proyek tersebut dibawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Brantas SNVT Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air Brantas Jawa Timur
Kuat diduga antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), kontraktor pelaksana dengan Konsultan pengawas pekerjaan ditengarai ada kongkalikong dan main mata yang mengakibatkan pekerjaan proyek fisik dinding saluran irigasi tidak sesuai sebagaimana mestinya.
Dari pantauan dan investigasi wartawan ini di lokasi ada dugaan pekerjaan fisik dinding saluran irigasi yang tidak sesuai spesifikasi tersebar di beberapa titik lokasi.
Sementara, Pelaksana Teknis Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Kegiatan Irigasi dan Rawa, Andik, dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait hal tersebut bungkam.
" Saya hari ini masih luar kota pak, nanti kalau udah di SBY saya kabari. Ketemu aja," balas singkat Andik melalui pesan singkat WhatsApp kepada media ini, Selasa (6/6/2023).
Sementara itu, pelaksana pekerjaan, dan Staf PT. Cipta Restu Ayunda KSO termasuk pemborong pekerjaan saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak dibalas dan sambungan telepon tidak diangkat hingga berita ini diterbitkan.
Guna keberimbangan pemberitaan, media ini terus malakukan upaya menghubungi pihak terkait untuk melakukan konfirmasi dan klarifikasi lanjutan perihal proyek tersebut.
(manto/ton)
